Senin, 24 Desember 2012

Kumpulan Pantun : 24-12-2012

Jika berkata, berkatalah yang jujur
Agar dapat amalan melimpah
Jika kita pandai bersyukur
Niscaya nikmat kan bertambah

Enak mudik bersama keluarga
Membawa bekal buah nangka
Amal yang baik dapatkan surga
Amal yang buruk tiada lain neraka

Jalanan sepi dibukit tebing
Terlihat takut bawahnya kali
Sarapan pagi tak cukup sepiring
Karena perutku besar sekali

Hendak mencinta, cintai yang tampan
Jangan lupa iman nomor satu
Hendak kerja kerjalah badan
Jangan lupa sarapan dulu

Jangan lupa membeli kapas
Belinya di sumatra barat
Hilangkan semua rasa yang malas
Mari bekerja dengan semangat

Pagi pagi makan buah buahan
Jangan memakan perut yang mah
Pergi mandi bersihkan badan
Ambil wudhu sholat berjamaah

Orang yang sabar dapatkan ilmu
Sabar juga dapat pahala melimpah
Mari kita belajar sholat yang khusu
Agar sholatnya di terima Allah

Kain di tenun indahlah pasti
Kain di tenun bagaikan jubah
Kini tahun sudah berganti
Usia kitapun mulai bertambah

Mobil melaju berjalan tertib
Membwa ikan didalam peti
Sambil menunggu datangnya maghrib
Kita facebookkan hilangkan sepi

Membawa batik kekota madura
Membawa piring kekota bengkulu
Berwajah cantik berakhlak mulia
Itulah calon pendamping hidupku

Hendak sembah sembahlah Tuhan
Sembahlah Tuhan yang satu
Hendak kerja kerjalah badan
Jangan lupa minum kopi dulu

Pergi pagi membeli topi
Topi di pakai untuk bekerja
Pagi pagi enaknya ngopi
Jangan lupa roti kejunya

Makan uduk sama mentimun
Hilang semua rasa kantuk
Dari pada duduk melamun
Mendingan kita maen facebook

Hari libur sabtu dan minggu
Orang yang kerja pada jalan jalan
Sebelum tidur kusebut namamu
Agar kau hadir dalam impian

Halaman rumah terlihat rapih
Karena di sapu orang yang banyak
Memendam cinta pada kekasih
Tanpa di sadari bisul asmara membanyak

Mentari terbit badan pun hangat
Banyaklah orang pada kelapangan
Ada yang sakit ada yang sehat
Itulah romantika kehidupan

Ingin bepergian membeli mentimun
Buat makan anak dan keluarga
Bagai mana seharian tak melamun
Yang kudambakan tak pernah menyapa

Kamis, 20 Desember 2012

SIAPAKAH YANG LEBIH PANTAS UNTUK DIDATANGI?

Apabila anda mendatangi Sang Pencipta dengan dosa sebesar dunia, Dia akan menghapus dosa-dosa tersebut untuk anda. Apabila anda mendatangi manusia dengan hati putih, suci dan perasaan senang, dia akan lari dan menghindar dari anda.

Sang Pencipta akan melihat hati dan kedalaman iman anda. Sedangkan manusia akan melihat kepada bentuk rupa dan harta kekayaan anda.

Ketika kita mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, maka Dia akan lebih mendekatkan diri-Nya kepada kita. Sedangkan kecintaan manusia sangat sulit kita dapatkan, dia menghindar, pergi dan tambah menjauh agar lebih meningkatkan perhatian dan permusuhan.

Sang Pencipta akan memberi anda rezeki sebanyak-banyaknya dan mengampuni dosa-dosa manusia. Sedangkan manusia akan bersikap bakhil kepada anda, selalu menghitung-hitung kesalahan, dan tidak mudah memberi maaf.

Hijrah yang anda lakukan menuju Sang Pencipta adalah hijrah menuju kedamaian, kerukunan dan kelembutan hati. Sedangkan hijrah anda menuju manusia adalah hijrah menuju medan perang dingin, pendertiaan dan kesengsaraan.

Sang Pencipta, tidak menutup mata walaupun sekejap dalam menjaga anda dan mengerahkan bala tentara-Nya untuk melindungi anda dari mara bahaya. Sedang manusia tidur lelap, tidak menanyakan tentang keadaan diri anda dan tidak penting baginya perkara-perkara yang sedang anda hadapi.

Sang Pencipta akan menjadi satu Penyebab keadaan sakit anda. Sedangkan manusia akan menjadi perantara kesembuhan yang dikirim dari Pemberi penyakit. Sehingga, kesembuhan dapat anda rasakan.

Sang Pencipta akan menciptakan untuk anda dunia yang indah agar anda dapat bersenang-senang di dalamnya. Sedangkan manusia akan selalu berusaha merusak keindahan jiwa dan mengotori hari-hari anda, dengan cara apapun yang dapat dilakukannya.

Kecintaan anda terhadap Sang Pencipta menjadikan anda saling menghargai dan berbaik hati. Sedangkan kecintaan anda terhadap manusia telah menurunkan derajat kemuliaan menjadi hina dina.

Sang Pencipta telah mengharamkan kezaliman pada diri-Nya sendiri. Maka dari itu, Dia tidak akan berbuat zalim kepada anda. Sedangkan manusia akan selalu mengkhianati, berbuat zalim kepada anda, dan menyebarkan kebatilan.

Kecintaan anda terhadap Sang Pencipta dapat menyelamatkan diri anda sendiri dari api neraka. Sedangkan kecintaan anda terhadap manusia telah menyebabkan diri anda terjerumus ke dalam api neraka.

Nah, siapakah yang paling pantas untuk anda datangi, untuk anda mintai pertolongan, dan untuk bertawakkal: Allah atau manusia?

Saudara-saudaraku yang budiman, tahun demi tahun, bulan demi bulan dan hari demi hari telah kita lewati. Masa-masa yang akan datang pun akan kita hadapi, sengaja ataupun tidak. Oleh sebat itu, marilah kita bersama-sama merancang berbagai proyek untuk menambah amal shalih kita. Sungguh perjalanan masih panjang, sedangkan bekal yang kita bawa sangat sedikit sekali.

Minggu, 16 Desember 2012

Nasehat Untuk Remaja Muslim

Kami persembahkan nasehat ini untuk saudara-saudara kami terkhusus para pemuda dan remaja muslim. Mudah-mudahan nasehat ini dapat membuka mata hati mereka sehingga mereka lebih tahu tentang siapa dirinya sebenarnya, apa kewajiban yang harus mereka tunaikan sebagai seorang muslim, agar mereka merasa bahwa masa muda ini tidak sepantasnya untuk diisi dengan perkara yang bisa melalaikan mereka dari mengingat Allah subhanahu wata'ala sebagai penciptanya, agar mereka tidak terus-menerus bergelimang ke dalam kehidupan dunia yang fana dan lupa akan negeri akhirat yang kekal abadi.
Wahai para pemuda muslim, tidakkah kalian menginginkan kehidupan yang bahagia selamanya? Tidakkah kalian menginginkan jannah (surga) Allah subhanahu wata'ala yang luasnya seluas langit dan bumi?
Ketahuilah, jannah Allah subhanahu wata'ala itu diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam beramal. Jannah itu disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa yang mereka tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, mereka merasa bahwa gemerlapnya kehidupan dunia ini akan menipu umat manusia dan menyeret mereka kepada kehidupan yang sengsara di negeri akhirat selamanya. Allah subhanahu wata'ala berfirman: “Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali Imran : 185).

Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?
Wahai para pemuda, ketahuilah, sungguh Allah subhanahu wata'ala telah menciptakan kita bukan tanpa adanya tujuan. Bukan pula memberikan kita kesempatan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata'ala berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat : 56).
Beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Itulah tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap hamba Allah.
Dalam beribadah, kita dituntut untuk ikhlas dalam menjalankannya. Yaitu dengan beribadah semata-mata hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah subhanahu wata'ala. Jangan beribadah karena terpaksa, atau karena gengsi terhadap orang-orang di sekitar kita. Apalagi beribadah dalam rangka agar dikatakan bahwa kita adalah orang-orang yang alim, kita adalah orang-orang shalih atau bentuk pujian dan sanjungan yang lain.

Umurmu Tidak Akan Lama Lagi.
Wahai para pemuda, jangan sekali-kali terlintas di benak kalian: beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah, itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka di An Nar (neraka).
Tahukah kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah subhanahu wata'ala, berapa lama lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman : 34).
Wahai para pemuda, bertaqwalah kalian kepada Allah subhanahu wata'ala. Mungkin hari ini kalian sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang tertawa, berpesta, dan hura-hura menyambut tahun baru dengan berbagai bentuk maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, tetapi keesokan harinya kalian sudah berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang menangis menyaksikan jasad-jasad kalian dimasukkan ke liang lahat (kubur) yang sempit dan menyesakkan.
Betapa celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata'ala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun Alaihi).
Wahai para pemuda, takutlah kalian kepada adzab Allah subhanahu wata'ala. Sudah siapkah kalian dengan timbangan amal yang pasti akan kalian hadapi nanti. Sudah cukupkah amal yang kalian lakukan selama ini untuk menambah berat timbangan amal kebaikan.
Betapa sengsaranya kita, ketika ternyata bobot timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wata'ala: “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari'ah : 6 -11).

Bersegeralah dalam Beramal.
Wahai para pemuda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada hari kiamat, sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lafazh hadits riwayat Abu Dawud : 733).
Bagi laki-laki, hendaknya dengan berjama’ah di masjid. Banyaklah berdzikir dan mengingat Allah subhanahu wata'ala. Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat nanti.
Banyaklah bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala. Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang telah kalian lakukan selama ini. Mudah-mudahan dengan bertaubat, Allah subhanahu wata'ala akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memberi pahala yang dengannya kalian akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Wahai para pemuda, banyak-banyaklah beramal shalih, pasti Allah subhanahu wata'ala akan memberi kalian kehidupan yang bahagia, dunia dan akhirat. Allah subhanahu wata'ala berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An Nahl : 97).

Engkau Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?
Pertanyaan inilah yang akan diajukan kepada setiap hamba Allah subhanahu wata'ala pada hari kiamat nanti. Sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah shallallalhu 'alaihi wasallam dalam salah satu haditsnya: “Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi : 2340).
Sekarang cobalah mengoreksi diri kalian sendiri, sudahkah kalian mengisi masa muda kalian untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wata'ala? Ataukah kalian isi masa muda kalian dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya?
Kalau kalian masih saja mengisi waktu muda kalian untuk bersenang-senang dan lupa kepada Allah subhanahu wata'ala, maka jawaban apa yang bisa kalian ucapkan di hadapan Allah subhanahu wata'ala Sang Penguasa Hari Pembalasan? Tidakkah kalian takut akan ancaman Allah subhanahu wata'ala terhadap orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat? Padahal Allah subhanahu wata'ala telah mengancam pelaku kejahatan dalam firman-Nya: “Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (An Nisa' : 123).
Bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan di masa muda kalian ini untuk kebaikan.
Ingat-ingatlah selalu bahwa setiap amal yang kalian lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah subhanahu wata'ala.

Jauhi Perbuatan Maksiat.
Apa yang menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari Al Jannah (surga)? Tidak lain adalah kemaksiatan mereka berdua kepada Allah subhanahu wata'ala. Mereka melanggar larangan Allah subhanahu wata'ala karena mendekati sebuah pohon di Al Jannah, mereka terbujuk oleh rayuan iblis yang mengajak mereka untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala.
Wahai para pemuda, senantiasa iblis, setan, dan bala tentaranya berupaya untuk mengajak umat manusia seluruhnya agar mereka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala, mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka. Sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala jelaskan dalam firman-Nya: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (Fathir : 6).
Setiap amalan kejelekan dan maksiat yang engkau lakukan, walaupun kecil pasti akan dicatat dan diperhitungkan di sisi Allah subhanahu wata'ala. Pasti engkau akan melihat akibat buruk dari apa yang telah engkau lakukan itu. Allah subhanahu wata'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (Az Zalzalah : 8).
Setan juga menghendaki dengan kemaksiatan ini, umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama teman-temanmu melakukan kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata'ala, itu merupakan wujud solidaritas dan kekompakan di antara kalian. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang engkau cintai menjadi musuh yang paling engkau benci. Allah subhanahu wata'ala berfirman: "Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu)." (Al Maidah : 91).
Demikianlah setan menjadikan perbuatan maksiat yang dilakukan manusia sebagai sarana untuk memecah belah dan menimbulkan permusuhan di antara mereka.

Ibadah yang Benar Dibangun di atas Ilmu.
Wahai para pemuda, setelah kalian mengetahui bahwa tugas utama kalian hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala semata, maka sekarang ketahuilah bahwa Allah subhanahu wata’ala hanya menerima amalan ibadah yang dikerjakan dengan benar. Untuk itulah wajib atas kalian untuk belajar dan menuntut ilmu agama, mengenal Allah subhanahu wata’ala, mengenal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan mengenal agama Islam ini, mengenal mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah), serta mana yang sunnah dan mana yang bid'ah.
Dengan ilmu agama, kalian akan terbimbing dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala, sehingga ibadah yang kalian lakukan benar-benar diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Betapa banyak orang yang beramal kebajikan tetapi ternyata amalannya tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala, karena amalannya tidak dibangun di atas ilmu agama yang benar.
Oleh karena itu, wahai para pemuda muslim, pada kesempatan ini, kami juga menasehatkan kepada kalian untuk banyak mempelajari ilmu agama, duduk di majelis-majelis ilmu, mendengarkan Al Qur’an dan hadits serta nasehat dan penjelasan para ulama. Jangan sibukkan diri kalian dengan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi diri kalian, terlebih lagi hal-hal yang mendatangkan murka Allah subhanahu wata’ala.
Ketahuilah, menuntut ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya. “Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah : 224).

Akhir Kata.
Semoga nasehat yang sedikit ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada kita semua. Sesungguhnya nasehat itu merupakan perkara yang sangat penting dalam agama ini, bahkan saling memberikan nasehat merupakan salah satu sifat orang-orang yang dijauhkan dari kerugian, sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala firmankan: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al 'Ashr : 1- 3).

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Sabtu, 08 Desember 2012

Pelet Jepang

Pohon pepaya bentuknya rata
Tumbuh sendiri ditanah lapang
Mohon doanya ya untuk saya
Yang kan pergi ke negeri jepang

Bukan wangi sembarang wangi
Wangi kasturi di waktu subuh
Bukan pergi sembarang pergi
Pergi mencari pelet yang ampuh

Pagi-pagi sarapan segelas jamu
Ditambah dengan sibuah dukuh
Demi dapatkan cinta darimu
Negeri jepang pun akan kutempuh

Banyak kecoa di kolong bangku
Lalu diinjak sama siabang
Jangan coba tolak cintaku
Kalau ditolak pelet menghadang

Bukan walet sembarang walet
Ini walet tak bisa terbang
Bukan pelet sembarang pelet
Ini pelet dari kota jepang

Mangga jatuh ke tepi empang
Jatuhnya mangga di hari siang
Semoga ampuh pakai pelet jepang
Agar dirimu selamanya senang

Rabu, 05 Desember 2012

Kumpulan Pantun : 05-12-2012

Daun pandan tercium wangi
Tumbuh ditelaga dekat melati
Bila badan tak bernafas lagi
keluarga tercinta tak lagi menemani

Daun pandan tercium wangi
Simpan jeruk dalam keranjang
bila badan tak bernafas lagi
Baik dan buruk akan ditimbang

Dalam jambangan tumbuh melati
Buah delima simpan dipeti
Bila badan tak bernafas lagi
Hanyalah amal teman sejati

Air dangkal tempatnya lumut
Banyak pula ikan berenang
Bila ajal datang menjemput
Tak ada benda mampu menghalang

Simpan buku dalam lemari
Buku disimpan dipinggir sarung
Bagaimana nasibku setelah mati
Dosa dibadan tiada terhitung

Nangka dibelah menjadi dua
Dibuat kolak tuk sarapan pagi
Semoga Allah ampunkan dosa
Agar kelak mati keadaan suci

Nyawa dibadan sudah dicabut
Bersiap jenazah simpan dipeti
Pabila tuan bertanam rumput
jangan berharap kan tumbuh padi

Pabila hujan basahi bumi
Rumput yang kering berubah subur
Pabila tuan bertanam padi
Rumput disekeliling tumbuh subur

Angin bertiup dari arah barat
Membuat bunga tak mekar lagi
Pabila hidup utamakan akhirat
Bahagia dunia merangkul sendiri

Bunga anggrek dihinggap kumbang
Kumbang pergi bungapun kesepian
Wajah jelek jangan dipandang
Pandanglah hati dan keimanan

Putih melati dalam jambangan
Tersiram hujan tanah berair
Jernih hati jernih difikiran
Pabila lisan basah dengan dzikir

Kain rompi rangkapan baju
Dicuci seharian warnanya luntur
Tanpa mimpi brrtemu denganmu
Aku tak akan terlelap tidur

Tumbuh semangi daunya sedikit
Karena tangkai mulai berguguran
Terlalu tinggi memandang langit
Pasir dipantai engkau lupakan

Gunung salju indah berbatu
Banyak sekali orang berburu
Hanya satu acara dimalam minggu
Silaturahmi keruang hatimu

Jaka sembung pergi ke bandung
Membeli pakaian untuk anaknya
Cuaca mendung biarlah mendung
Hati dan fikiran tetaplah ceria

Pahit mengkudu awet dilidah
Mengunyah gula barulah pergi
Kini sikapmu sudah berubah
Kupulang kerja tak pernah cium pipi

Musim banjir datang lagi
Bagi yang kebagian harus sabar
Nafkah lahir dan batin selalu kupenuhi
Mengapa kemesraan malah pudar

Pintu rumah harus ditutup
Agar rumah terlihat sepi
Lengkap sudah harapan hidup
Istriku dirumah melahirkan bayi

Harum bunga ditepi kubur
Anak sekolah jalan berpayung
Sebelum mata terlelap tidur
Kepada Allah minta perlindung

Penumpang pedati brpakaian kebaya
Warnanya putih nampaknya biru
Sarapan pagi kurang berselera
Karena aura kash tak ada disisiku

Dari subang ke kota serang
Jualan jamu tapi tak laku
Hati senang tiada terbilang
Bila dirimu jadi milikku

Membawa pisau hendak kepasar
Jualan tahu tahupun laku
Meski engkau tak memberi kabar
Kuyakin engkau sayang padaku

Senin, 03 Desember 2012

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Jika kamu ingin berhasil di dunia dan akhirat, maka kerjakanlah beberapa pesan berikut:

1. Berbicaralah kepada kedua orang tuamu dengan sopan santun, jangan mengucapkan "ah" kepada mereka, jangan hardik mereka dan berkatalah kepada mereka dengan ucapan yang baik.

2. Taati selalu kedua orang tuamu selama tidak dalam maksiat, karena tidak ada ketaan pada makhluk yang bermaksiat kepada Allah.

3. Berlemah lembutlah kepada kedua orang tuamu, jangan bermuka masam di depannya, dan janganlah memelototi mereka dengan marah.

4. Jaga nama baik, kehormatan dan harta benda kedua orang tua. Dan janganlah mengambil sesuatu pun tanpa seizin keduanya.

5. Lakukan hal-hal yang meringankan keduanya meski tanpa perintah seperti berkhidmat, membelikan beberapa keperluan dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu.

6. Musyawarahlah segala pekerjaanmu dengan orang tua dan mintalah maaf kepada mereka jika terpaksa kamu berselisih pendapat.

7. Segera penuhi panggilan mereka dengan wajah yang tersenyum sambil berkata: Ada apa, bu? Atau ada apa, pak?

8. Hormati kawan dan sanak kerabat mereka ketika mereka masih hidup dan sesudah mati.

9. Jangan bantah mereka dan jangan persalahkan mereka, tapi usahakan dengan sopan kamu dapat menjelaskan yang benar.

10. Jangan kamu bantah perintah mereka, jangan kamu keraskan suaramu atas mereka, dengarlah pembicaraannya, bersopan santunlah terhadap mereka, dan jangan ganggu saudaramu untuk menghormati kedua orang tuamu.

11. Bangunlah jika kedua orang tuamu masuk ke tempatmu dan ciumlah kepala mereka.

12. Bantulah ibumu di rumah dan jangan terlambat membantu ayahmu di dalam pekerjaannya.

13. Jangan pergi jika mereka belum memberi izin meski untuk urusan penting, jika terpaksa harus pergi maka mintalah maaf kepada keduanya dan jangan sampai memutuskan surat menyurat dengannya.

14. Jangan masuk ke tempat mereka kecuali setelah mendapat izin terutama pada waktu tidur dan istirahat mereka.

15. Jika kamu tergoda untuk merokok, maka jangan merokok di depan mereka.

16. Jangan makan sebelum mereka dan hormatilah mereka dalam makanan dan minuman.

17. Jangan berbohong dengan mereka dan jangan cela mereka jika mereka berbuat yang tidak menarikmu.

18. Jangan utamakan isterimu atau anakmu atas mereka. Mintalah restu dan ridho dari mereka sebelum melakukan segala sesuatu, karena ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan mereka.

19. Jangan duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka dan jangan menselonjorkan kedua kakimu dengan congkak di depan mereka.

20. Jangan congkak terhadap nasib ayahmu meski engkau seorang pegawai besar, dan usahakan tidak pernah mengingkari kebaikan mereka atau menyakiti mereka meski hanya dengan satu kata.

21. Jangan kikir untuk menginfakkan harta kepada mereka sampai mereka mengadu padamu dan itu merupakan kehinaan bagimu dan itu akan kamu dapatkan balasannya dari anak-anakmu. Apa yang kamu perbuat akan mendapat balasan.

22. Perbanyak melakukan kunjungan kepada kedua orang tua dan memberi hadiah, sampaikan terima kasih atas pendidikan dan jerih payah mereka mintakan, dan ambillah ibarat dari anak-anakmu dan kesulitan-kesulitan selama bersama mereka.

23. Orang yang paling berhak mendapat penghormatan adalah ibumu, kemudian ayahmu. Ketahuilah bahwa sorga berada di bawah telapak kaki ibu.

24. Usahakan untuk tidak menyakiti kedua orang tua dan menjadikan mereka marah sehingga kamu merana di dunia dan akhirat, dan anak-anakmu akan memperlakukan kamu sebagaimana kamu memperlakukan kedua orang tuamu.

25. Jika meminta sesuatu dari kedua orang tuamu maka berlemah lembutlah, berterima kasihlah atas pemberiaan mereka dan maafkan jika menolak permintaanmu serta jangan terlalu banyak meminta agar tidak mengganggu mereka.

26. Jika kamu sudah mampu mencari rezeki maka bekerjalah dan bantulah kedua orang tuamu.

27. Kedua orang tuamu mempunyai hak atas kamu, dan isterimu mempunyai hak atas kamu, maka berilah hak mereka. Jika keduanya berselisih usahakan kamu mempertemukan dan berilah masing-masing hadiah secara diam-diam.

28. Jika ayahmu bertengkar dengan isterimu, maka bertindaklah bijaksana, dan beri pengertian kepada isterimu bahwa kamu berpihak padanya jika ia benar, hanya kamu terpaksa harus meyakinkannya.

29. Jika kamu berselisih dengan kedua orang tua tentang perkawinan dan talak maka kembalikan pada hukum Islam karena hal itu merupakan penolong yang paling baik.

30. Do'a orang tua untuk kebaikan dan kejelekan diterima Allah, maka hati-hatilah terhadap do'a mereka untuk kejelekan.

31. Bersopan santunlah dengan orang, karena barang siapa mencela orang maka orang akan mencacinya. Rasulullah s.a.w. bersabda : "Diantara dosa-dosa besar adalah cacian seseorang terhadap kedua orang tuanya; mencaci ayah orang maka ia mencaci ayahnya sendiri, mencaci ibu orang maka ia mencaci ibunya sendiri."

32. Kunjungilah kedua orang tuamu ketika masih hidup dan sesudah mati, bersedekahlah atas nama mereka dan perbanyaklah do'a untuknya.