Bila manusia rajin berdzikir
Pahala didapat dosa terampunkan
Hidup didunia akan berakhir
Bekal tuk diakhirat harus dipersiapkan
Buat apa bertanam dihutan
Kalau tidak ditanah yang subur
Banyak harta jangan lupa Tuhan
Miskin harta tetaplah bersyukur
Mewah dunia sungguh menggoda
Tetapi sayang dunia kan fanah
Tiket ke surga bukanlah dengan harta
Tapi dengan amal ibadah
Untuk apa memetik bunga
Kalau daunnya banyak hamanya
Mumpung usia masih remaja
Mari membangun akhlak yang mulia
Jangan dulu memetik bunga
Kalau tanaman banyak hamanya
Tingkatkan selalu iman dan taqwa
Sampai badan ditinggalkan nyawa
Mari menumpuk amal ibadah
Sebelum dikubur diliang lahat
Meski sibuk mencari nafkah
Sempatkan selalu mendirikan sholat
Membuat rakit untuk berenang
Menyebrang kali sampai ketepian
Sehat dan sakit tetap sembahyang
Itulah prinsip orang beriman
Hidup didunia tiada yang lama
Paling lama enam puluh tahun
Karena manusia tempat salah dosa dosa
Mari perbanyak memohon ampun
Pabila suka burung gelatik
Carilah ia di tengah hutan
Apa untungnya punya istri cantik
Kalau hatinya tidak beriman
Kelapa muda airnya segar
Dikupas dulu sebelum disajikan
Masa muda hanyalah sebentar
Isilah waktu dengan ketaqwaan
Kelapa muda disebut dawegan
Mangga simanalagi enak dimakan
Masa muda banyak godaan
Dekatkanlah hati kepada Tuhan
Kelapa muda disebut dawegan
Kelapa dawegan banyak airnya
Masa muda masa yang menyenangkan
Kalau beriman Tuhan kan cinta
Gugur-gugurlah wahai sang mangga
Mangga dikebun kulitnya keriput
Tidur-tidurlah wahai sang mata
Semoga bangun diwaktu tahajud
Ketika hujan awan pun hitam
Pohon cempedak tersambar petir
Mari bangunkan sepertiga malam
Dengan perbanyak sujud dan dzikir
Membuat pagar darilah besi
Pagar besi pelindung bunga mawar
Sifat sabar jangan dibatasi
Kalau dibatasi bukanlah sabar
Banyak bunga layu ditangkainya
Karena tumbuh ditanah gersang
Mertua mana yang tak bahagia
Punya menantu rajin sembahyang
Lubang semut dibawah pepohonan
Semut bubar kala kehujanan
Karena takut dikatakan kampungan
Minum khamr jadi kebanggaan
Berlari kijang karena kehujanan
Berteduh sendiri dibawah pepohonan
Neraka yang pasti akan didatangkan
Mengapa ini tidak ditakutkan
Burung nuri terbang ke hutan
Pohon pinang basah kehujanan
Sungguh ironi dan menyedihkan
Anak muda sekarang keliru memilih jalan
Pulang sekolah lepaskan baju
Lalu diganti dengan yang baru
Kemana arah hendak dituju
Mata hati ini sudah buta karenamu
Dari banjar ke kota malang
Jualan tape dipinggir kota
Bila benar kau masih sayang
Nomor hapeku isikan pulsa
Naik pedati ke arah kota
Bersama kekasih hendak belanja
Tiada arti sebuah kata cinta
Bila masih tersimpan dusta
Petik delima dari pohonnya
Simpan dikeranjang barang sehari
Bagaimana kanda takkan bahagia
Kedua orang tua kita sudah merestui
Sebrangi pulau pakai kapal pesiar
Indah dipandang si laut biru
Kanda dirantau sudah tak sabar
Ingin ijab qobul didepan penghulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar