Menjelang dzuhur pergi ke danau
Naiki sampan hingga ke muara
Obat yang manjur obati galau
Ambilah al-qur'an lalu dibaca
Dari muara membawa nila
Hendak diberikan sama tetangga
Andai tak punya waktu membaca
Cukuplah mendengarkan mp3-nya
Perawan tua menggendong anak
Dibawa pergi ke padang rumput
Pejamkan mata walau sejenak
Bangunlah kembali diwaktu tahajud
Secawan madu hendak dicicipi
Madu tertumpah basahi kebaya
Ujian hidup silih berganti
Sabar dan tawaqal menjalaninya
Langit biru berubah redup
Datang purnama kembali cerah
Tidur itu nasehat hidup
Pertanda manusia makhluk yang lemah
Langit biru berubah redup
Pertanda akan turunnya hujan
Tidur itu nasehat hidup
Pertanda dunia akan ditinggalkan
Langit biru berubah redup
Hujan rintik datang menghampiri
Tidur itu nasehat hidup
Pertanda dibalik dunia ada kehidupan lagi
Percuma cermin menghias lemari
Bila cerminya terlihat pecah
Percuma cincin melingkar dijemari
Bila menikah kau selalu ogah
Bulu jerapah indah warnanya
Meski dicuci tak akan luntur
Terlalu lelah dimabuk cinta
Mata ini susah tertidur
Cerah mentari disiang hari
Basah jemuran kering jadinya
Lelah mencari nafkah tuk istri
Keringat dibadan tida dirasa
Deras hujan sampai ke senja
Bunga sepatu menjadi layu
Dimana rembulan kini berada
Bintang merindu keceriaanmu
Bunga diikat karena harum
Dipetik orang bunga pun layu
Bila melihat buah yang ranum
Teringat memandang wajah cantikmu
Ukir meja bercorak bunga
Meja dibawa ke kota bandung
Kukira cinta bertahan lama
Ternyata hanya seumur jagung
Bawa kardus isinya manggis
Dipindah ke karung matang jadinya
Kemana harus mencari gadis
Cewek dikampung semuanya janda
Terbang dara ke arah bunga
Hinggaplah ia didahan layu
Andaikan punya istri sholeha
Akan kucoba untuk dimadu
Jalan-jalan di kota padang
Kucoba duduk tangan tersetrum
Meski cobaan datang menghadang
Kucoba untuk selalu tersenyum
Bertahun-tahun rambut memutih
Tanpa terasa berubah tua
Duduk melamun mikirin aura kasih
Tanpa terasa meneteskan air mata
Kalau menaruh segelas kopi
Janganlah didepan orang tuli
Kalau tak mampuh membangun candi
Sudah jangan harapkan cintaku lagi
Beli sepatu di kota jakarta
Pakai sepatu pergi ke gunung
Meski kutahu engkau tak cinta
Sayangku padamu tetap menggunung
Tanaman bunga indah merekah
Petik bunganya yang sudah tua
Andaikan kita sudah menikah
Neng mau punya anak berapa
Musang berlari diusik pemburu
Mengumpat ia dipinggir papan
Pulang dari rantau aku kan melamarmu
Semoga saja tak ada halangan
Mencari obat tuk sakit gigi
Ternyata harganya mahal sekali
Meskipun berat niatku ini
Akan kucoba memberanikan diri
Tuan ratu duduk di bangku
Indah pakaiannya berwana biru
Kuharap ortumu memberi restu
Agar secepatnya kita ke penghulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar