Ke pulau sebrang berjalan kaki
Kakiku lelah badanpun linu
Dulu kau sayang sekarang benci
Apalah salah daku padamu
Buah dukuh buah cempedak
Buah kelengkeng enak rasanya
Dalam dadaku seakan meledak
Melihat neng menikah dengannya
Jatuh mawar dihinggap kumbang
Menimpa si burung pipit
Sunguh besar pantatmu sayang
Bolehkah abang colek sedikit
Buah kelengkeng rasanya kecut
Biarlah enak minumnya susu
Kenapa neng suka cemberut
Padahal abang butuh senyummu
Kalau ingin membeli nasi
Harus ke bogor naik kereta
Kalau dingin seperti ini
Peluk kompor enak juga
Kayu patah si kayu jati
Menimpa dahannya selasih
Dirimu sudah tak sayang lagi
Kuminta dicium tidak dikasih
Jaka sembung membawa pedang
Pedang diasah sampai sehari
Dalam perut terasa kenyang
Telah diisi sesendok tai sapi
Ikat-ikatlah si daun pandan
Pandan tumbuh diatas bukit
Cepat-cepatlah engkau sarapan
Jangan menunggu perutnya sakit
Ada gajah makan bakwan
Orang bengong mulutnya nyengir
Karena wajah terlalu tampan
Sundel bolongpun ikut naksir
Jika pergi ke indramayu
Belilah toge sama tomat
Jika hati pandai merayu
Pastilah cewe akan terpikat
Kota kediri dekat surabaya
Kita kesana naik kereta
Mengapa lelaki disebut buaya
Karena wanita punya lubangnya
Pohon randu daunnya rindang
Jatuh buahnya menimpa sapi
Bilaku rindu padamu sayang
Kupeluk bayangmu dialam mimpi
Jangan suka makan mengkudu
Jika tidak dicampur madu
Jangan pernah tolak cintaku
Karena cintaku sebesar bola salju
Mun neundeun sate napiring
Awas kade dihakan kecoa
Mun anjeun bade ngising
Engkus bade ngombehana
Buah kelengkeng buah mengkudu
Ditanam dekat buah mangga
Kenapa neng mudah cemburu
Padahal abang sangatlah cinta
Hendak membeli kerudung biru
Ke pasar baru berjalan kaki
Pabila hati dirundung rindu
Saat tidurpun terbawa mimpi
Jeruk dimakan kecut rasanya
Makan tak habis cuma sebiji
Tepuk bantal sebut namanya
Niscaya hadir dialam mimpi
Melihat gajah memakan bakwan
Hewan tikuspun pada nyengir
Karena wajah sangat tampan
Agan engkus banyak yang naksir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar