Bukanlah kolam namanya
Jika airnya berwarna coklat
Bukanlah islam namanya
Jika dirinya tak pernah sholat
Jalan menanjak rawan berkendara
Pelan-pelanlah agar selamat
Tinggalkan sejenak pekerjaan kita
Tuk melaksanakan sholat jum'at
Biarkan bunga daunnya sedikit
Asalkan batang tidak berduri
Biarkan didunia berkawan penyakit
Asal diakhirat berkawan bidadari
Burung pipit terbang ke taman
Hingap dibunga mengisap sarinya
Badan yang sakit jadikan cerminan
Bahwa dunia tak seindah surga
Sawo mateng enak rasanya
Hendak dibungkus memakai baju
Cowo ganteng di indonesia
Hanya engkus yang belum laku
Mengapa tuan tidak menyebrang
Padahal air dikali sudah jernih
Mengapa bulan yang kau pandang
Tapi matahari yang kau pilih
Kain ditumpuk diatas meja
Hendak disimpan dikamar depan
Baik dan buruk amalan kita
Semua akan diberi balasan
Sembahyamg dzuhur hanya sendiri
Sembahyang maghrib bersama teman
Amal yang buruk mari kurangi
Amal yang baik mari tambahkan
Burung gereja pulang ke sangkarnya
Membwa rumput yang sudah layu
Biarkan saja kau selalu dengannya
Asal nikah nanti sama akyu
Burung seriti hingap dipucuk
Pucuk cemara menjadi gugur
Gunung yang tinggi ingin dipeluk
Pabila kita kurang bersyukur
Kain selendang hendak direndam
Direndam ia barang seminggu
Kumenangis siang dan malam
Hanya karena menahan rindu
Pergi ke bali naik kereta
Berhenti sejenak membeli ikan
Ingin sekali bertemu si dia
Tapi ortuku tidak mengijinkan
Jika ke sumedang membeli tahu
Janganlah lupa minta cabenya
Jika sedang memandang fotoku
Janganlah lupa cium pipinya
Pergi ke jogja naik mersi
Sebelum pergi kita sarapan
Belum juga jadi suami istri
Sudah berani cium-ciuman
Manuk caladi hiberna jauh
Euntreup dina luhur kalapa
Rumasa abdi jalmi teu gaduh
Hoyog nikah ge kudu kas bon heula
Manuk caladi euntreup na daun
Daun nu ngambai disisi jalan
Untung abdi gaduh jualeun
Gunung ciremai anu dikuningan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar