Kain batik dari pekalongan
Dibawa ke jakarta lewat mobil
Dalam detik waktu berjalan
Hendaklah kita bersikap adil
Hujanpun lebat tak reda-reda
Kalau tak sehat perut kan perih
Walau berat dimasa muda
Dalam bertindak tetap memilih
Dihari siang makan bakwan
Minumnya sama jus blewa
Jika memang tak ada kawan
Berpantun sama engkus aja
Orang kuningan hidupnya mandiri
Orang jakarta malas bekerja
Diawal pekan yang redup ini
Anda baiknya tak masuk kerja
Belanja piring dikota serang
Mampir dulu di rumah makan
Kepala pusing tak ada uang
Tidur sajalah untuk lupakan
Pabila malas didalam rumah
Baiknya sholat duha ditegak
Pertanda ikhlas dalam ibadah
Sedikit harta do'a perbanyak
Bunga seroja dihinggap kumbang
Jangan diusik nanti menyerang
Yang dicinta tak pernah sayang
Hati kan sakit pikiran melayang
Bunga seroja dihinggap kumbang
Kumbang diusik pastikan marah
Bagai mana hati tak kan sayang
Sudah cantik rajin pula ibadah
Pergi membawa kelapa duegan
Kelapa dimakan didalam kapal
Selagi nyawa masih dibadan
Yang lima waktu jangan ditinggal
Pulau indah pulau sumatra
Hendak kesana menanam bunga
Kalau sudah diputus cinta
Racun tikus jadi sasarannya
Buah manggis buah cempedak
Belinya didalam pasar
Makan pukis jadi enak
Kalau disuapin ama pacar
Mata ngantuk dicuaca dingin
Kalau dingin enaknya dicium
Makan udauk ada yang nyuapin
Yang nyuapin sambil tersenyum
Bunga subur biarlah subur
Binatang capung tetap kesitu
Mata tertidur biarlah tidur
Kasih dikampung moga bertemu
Pohon mangga daunnya kasar
Lurus dahannya berbunga putih
Jangan disangka belum punya pacar
Engkus ini pacar aura kasih
Bulu tikus berwarna putih
Kalau kakinya berwarna oren
Dari dulu engkus pacar aura kasih
Kalau gak percaya tanya presiden
Mawa dukuh menang mere
Dibawa dina rantang
Mata tunduh teu tiasa sare
Emut wae kana hutang
Hujan euren entos lila
Tinggal teraskeun perjalanan
Najan anjeun entos boga
Tetep engkus rek nungguan
Asa era jadi dulur
Unggal poe sok pasea
Ieu sirah jadi lieur
Emut wae kasi eta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar