Awan yang putih berubah redup
Deraslah hujan sampai kesenja
Senang dan sedih garisnya hidup
Sabar dan ikhlas menjalaninya
Awan putih kembali redup
Mawar ditelaga tidak beranting
Walaupun perih jalani hidup
Sabar dan ikhlas tetap beriring
Beli baju berwarna belang
Dapat satu dari kuningan
Kini matamu enggan memandang
Karena wajahku penuh jerawatan
Kain sutra berwarna biru
Daun jambu daunnya berbulu
Ingin mencoba lupakan dirimu
Namun bayangmu selalu dihatiku
Tinta yang hitam biarlah hitam
Semoga indah bila dituliskan
Mata terpejam biar terpejam
Alam yang indah rela tinggalkan
Pakai baju diruang tamu
Baju berlengan berwara putih
Cinta suciku hanya untukmu
Untuk yang cantik aura kasih
Didalam karung berisi melati
Melati ditaman dihinggap kumbang
Dinda dikampung resah menanti
Menanti kedatangan kanda tersayang
Tepian danau tumbuh randu
Dipetik satu simpan di keranjang
Kanda dirantau sudah rindu
Ingin bertemu dinda tersayang
Bila suka makan cempedak
Saya suapin pakai tangan kiri
Bisul asmara kian membanyak
Karena mikirin pujaan hati
Buah jeruk buah mengkudu
Buah pepaya di belah-belah
Saat memeluk indah wajahmu
Tiada terasa celana membasah
Pagi-pagi membeli buku
Dapat buku berwarna biru
Sunyi sepi hari-hariku
Karena dirimu jauh dariku
Hendak gugur-gugurlah mangga
Jangan menimpa dahan randu
Hendak tidur-tidurlah mata
Jangan lupa pakai autan dulu
Sungguh subur bunga ditaman
Ditengah taman ada anggur
Sebelum tidur kita pesbukan
Setelah pesbukan kita tidur
Hendak pergi-pergilah mengaji
Cepat masuk ke mushola
Hendak cari-carilah istri
Yang cantik dan sholeha
Pergi-pergi naik motor
Sebelum berangkat membaca do'a
Pagi-pagi memeluk kompor
Terasa hangat di dalam jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar