Kain sutra warnanya luntur
Simpan dilemari agar tetap bagus
Bagaimana hamba takkan bersyukur
Nikmat diberi tiada putus
Warna putih disukai wanita
Warna coklat penghias dinding
Meski pedih hidup didunia
Pedih akhirat tiada banding
Papan jati penutup kubur
Tanah yang basah diinjak padat
Teman sejati dialam kubur
Hanyalah amal yang telah diperbuat
Tangan berdarah tersayat belati
Luka di tutup pakai kain sutra
Kalau linsan tak bersatu dalam hati
Alamat hidup berkawan dosa
Jalan-jalan ke kota jogja
Sambil membawa emas sekoper
Melihat makanan diatas meja
Tanpa terasa bibirku ngiler
Musim hujan tanah pun subur
Bunga melati tak lagi layu
Dalam lautan bisa diukur
Dalamnya hati tiada yang tau
Naik beca jalannya lambat
Sambil membawa buah tomat
Meski cuaca panas menyengat
Jalani puasa harus semangat
Mangga muda hendak diperam
Diperam sehari didalam peti
Mengapa mata mudah terpejam
Rupanya dimimpi dinda menanti
Buah nangka banyak bijinya
Buang bijinya ke tempat sampah
Selamat berbuka sahabat maya
Semoga puasa kita sempurna dimata Allah
Burung camar mencari padi
Sudah ketemu padi pun dimakan
Punya pacar gak pernah mandi
Setiap bertemu selalu pingsan
Jangan terlena mewahnya dunia
Karena dunia pastikan fana
Jangan berpuasa menahan lapar saja
Sholat lima waktu jalani jua
Hendak gugur-gugurlah durian
Jangan menimpa buah pepaya
Hendak sahur-sahurlah kawan
Janganlah lupa diawali do'a
Naik perahu diwaktu siang
Membwa kayu dari pulau sebrang
Isi otakku sudah kubuang
Mengapa wajahmu tetap terbayang
Angin bertiup tidak berparas
Membuat patah si dahan tomat
Jalani hidup haruslah ikhlas
Niscaya Allah tambahkan nikmat
Tumbuh subur si kayu randu
Tumbuhlah ia di hutan rimba
Sebelum tidur berdo'a dulu
Niscaya Allah melindungi kita
Buah pisang dikupas dulu
Buah manggis matangnya jatuh
Sudah kubilang jangan cintai aku
Kini kau menangis melihatku selingkuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar